Sambil menyelam minum air.. inilah pepatah yang pas untuk perjalanan saya kali ini. Ya.. sambil jalan-jalan ke Medan, saya juga akan berjumpa dengan teman-teman semasa SMA dulu yang diantaranya belum pernah berjumpa lagi selama 22 tahun dan bahkan diantaranya ada yang baru jumpa setelah 40 tahun.. hahaha.
Saya sendiri sebenarnya hanya ikut 2 hari saja, Sabtu-Minggu. Sedangkan teman-teman yang lain sudah berangkat dari hari Kamis tgl 6 Juni. Dan teman-teman saya ini layak dikasih dua jempol atas antusiasme mereka terhadap reuni ini, karena mereka datang dari berbagai kota seperti Bontang, Pontianak, Palembang, Bangka,Belitung, Bandung dan Jakarta. Dan yang dari Bontang harus menempuh perjalanan darat dulu selama 6 jam untuk sampai di Balikpapan dan melanjutkan perjalanan dengan pesawat ke Jakarta dan dilanjutkan menuju Medan.
Dari kota Medan, mereka langsung menuju kota Prapat untuk bermalam. Dari cerita mereka rasanya saya sudah tidak sabar lagi untuk ikut segera bergabung. Nikmatnya oleh2 Pempek Palembang yang dibawa spesial dari Palembang, menikmati Lemang dikota Tebingtinggi dan menikmati Ikan nila bakar di Parapat dengan Suasana yang khas dari Danau Toba. Cerita seru mereka berlanjut dengan perjalanan mereka ke pulau Samosir dengan menyewa kapal mengunjungi desa Tomok ditengah-tengah danau toba yang terdapat makam dari batu dari raja-raja Sidabutar. Perjalanan dilanjutkan menuju Kota Berastagi, mampir dulu ke kawasan air terjun Sipiso-piso.
|
Danau Toba |
|
ikutan mejeng ah di Danau Toba... |
|
Gunung Sinabung |
Saya berangkat hari Sabtu pagi dengan pesawat mandala pukul 05.20 pagi dan sampai di bandara Polonia Medan pukul 07.15. Keluar dari bandara saya bergegas mencari tukang ojek yang mangkal di sekitar bandara menuju simpang pos, tempat dimana bus kota tujuan Medan-Berastagi mangkal. Tujuan saya adalah Taman alam Lumbini Berastagi. Lama perjalanan dengan bus kecil (elf) sekitar 1.5 jam dengan tarif 10rb rupiah. Turun di simpang Tongkoh dilanjutkan dengan angkot dan berjalan kaki sekitar 200 meter untuk sampai di taman alam lumbini.
|
Sumatera transport (Sutra) Medan-Berastagi |
|
Suasana di Dalam elf |
|
Dilengkapi Lcd 12' dengan lagu-lagu batak sepanjang perjalanan |
|
jalan menuju Taman alam Lumbini |
|
Sayuran segar dan strowberri di sepanjang jalan menuju pagoda |
Di taman alam lumbini ini terdapat bangunan pagoda keemasan yang merupakan duplikat dari Shwedagon Pagoda di Myanmar. Sambil menunggu teman-teman yang akan menjemput saya disini, saya masuk ke dalam pagoda. Kita harus melepas alas kaki sebelum masuk ke dalam. Dan untuk mencapai pintu masuk kita harus mengelilingi dulu bangunan pagoda ini.
|
duplikat dari Shwedagon pagoda di Myanmar |
Keluar dari pagoda, teman-teman yang lain masih belum tiba yang tadinya janjian ketemu jam 10 pagi, rupanya mereka menuju bukit gundaling yang berada di kaki gunung sinabung. Dan saya sarapan dulu di warung dekat pagoda. Sambil menunggu saya pesan indomie rebus + telur ditambah nasi merah.
sekitar jam 10.30 akhirnya datang juga teman-teman dengan 2 mobil sewaan. Tuan rumah dari reuni kali ini adalah Mr.Marwa Siregar yang sudah bertugas di Sumatra utara selama 15 tahun dan belum pernah kembali ke pulau Bangka selama 22 tahun. memang pengabdian atau memang nggak punya ongkos buat pulang kampung ya..?? hahaha...
perjalanan dilanjutkan kembali ke kota Medan. Setelah singgah makan siang, kami mengunjungi Mesjid Raya Medan dan dilanjutkan mampir ke Istana Maimoon.
|
Mesjid Raya Medan |
|
Istana Maimoon |
Menjelang sore kami langsung mencari penginapan. Hotel yang dituju adalah Swiss Belinn Hotel di jalan Surabaya. Setelah beristirahat sejenak kami menuju Sun Plaza, karena rombongan ini isinya banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang doyan ngeborong jadinya kami menunggu cukup lama di dalam mall. Selesai belanja kami menuju Merdeka Walk untuk makan malam. Dan malam ini kami habiskan waktu untuk berkaraoke ria, tapi sebelumnya menikmati durian Medan di Ucok Durian.
|
Nikmatnya durian Medan... |
Hari Minggu adalah terakhir kami di Medan. setelah checkout dari Hotel kami menuju jalan Mojopahit untuk belanja oleh-oleh khas kota Medan yaitu Bika ambon. Ada juga yang makanan khas yang lain yaitu bolu meranti dan manisan jambu madu.
Selesai membeli oleh-oleh kami bergegas menuju bandara untuk kembali ke kota masing-masing. Karena pesawat saya dan teman satu lagi yang menuju Palembang baru akan berangkat sore hari, maka kami sempatkan untuk mengunjungi Graha Bunda Maria Annai Velangkanni di daerah Tanjung selamat, Medan Tuntungan. Bangunan gereja ini berarsitektur campuran dari India, arab, eropa dan china.
|
Khas Soto Medan |
|
Pengunjungnya full |
|
Graha Bunda Maria Annai Velangkanni |
Akhirnya selesai juga perjalanan kami di Medan.Special thanks buat teman-teman Smansa "91 Sungailiat-Bangka yang sudah mensukseskan acara reuni kali ini. Untuk tuan rumah Bang Marwa semoga cepat naik pangkat dan bisa bertugas di pulau Bangka biar bisa sering bertemu dengan teman-teman yang lain, maksih buat guru kami Bu Formi yang ikut acara ini dan membimbing kami semua, Mak-mak gaul yang gokil abis dari Palembang dan teman-teman yang lainnya. Terima kasih banyak.. Semoga kita bisa bertemu lagi di reuni selanjutnya di kota pontianak atau mungkin di Bontang, Kalimantan Timur. sekali lagi Terima Kasih... Horas bah...